Selasa, 08 Desember 2009

Hotel Club Bunga Minta Korban Sopir Tewas Dikamar Mengenaskan



KRC , MALANG
Heri Setiarto, sopir Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Madiun, ditemukan meninggal di kamar mandi salah satu kamar Klub Bunga, Kota Batu pukul 09.30 kemarin. Laki-laki 47 tahun ini ditemukan luka memar dan berdarah di kepala dekat telinga sebelah kiri. Bapak satu anak ini berada di hotel dalam rangkaian acara rapat kerja Panwaslu se-Jatim yang digelar sejak Minggu (6/12) hingga Selasa (8/12).

Dia ditemukan kali pertama oleh petugas room service bernama Pendik yang masuk kamar 112, tempat Heri menginap, sekitar pukul 09.30 untuk membersihkan ruangan. Pendik terkejut karena menemukan Heri sudah dalam keadaan terbujur kaku di dalam kamar mandi. Petugas segera menghubungi atasannya dan berlanjut memberitahu teman satu rombongannya dan melaporkan ke polisi.

Agung Hari, teman satu rombongan mengatakan kontak terakhir dengan almarhum sekitar pukul 09.00 ketika olahraga pagi. "Setelah itu, dia masuk kamar dan tidak diketahui lagi kabarnya. Tahu-tahu, ada petugas hotel memberitahu saya jika Heri meninggal," kata Agung saat ditemui di ruang tunggu Kamar Jenazah RSSA Malang. Setelah dinyatakan meninggal oleh tim medis dan polisi yang datang ke lokasi kejadian, jenazah Heri dibawa ke Kamar jenazah RSSA Malang untuk diotopsi.

Agung, yang juga Ketua Panwaslu Kota Madiun, menyakini Heri meninggal karena sakit. Karena pada Kamis (3/12) lalu dia pernah mengeluh badannya terasa tidak enak setelah mengkonsumsi minuman penambah energi dicampur dengan minuman bersoda. Semenjak itu dadanya terasa sesak. "Saya menyarankan agar dia ambil libur untuk istirahat, namun dia menolak dan tetap bekerja. Hingga Minggu kemarin, dia ikut mengantarkan kami ke Batu," ujar Agung. Selama bekerja menjadi driver di panwaslu, Heri termasuk pegawai yang baik dan rajin bekerja.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Decky Hermansyah memastikan tidak ada kekerasan dari orang lain. Meski ditemukan ada luka di tubuhnya, itu karena pecahan kaca. "Dugaan kami dia terpeleset dan membentur kaca serta wastafel," terang dia.

Menurutnya, dari beberapa keterangan yang dihimpun polisi, ada penghuni kamar yang mendengar ada suara pecahan kaca sekitar pukul 01.00. Saat ditemukan, kamar dalam kondisi tertutup, televise menyala dan lampu kamar menyala. Sedangkan kamar tidur dalam kondisi rapi.

General Manager Klub Bunga Livi mengatakan, pihak hotel juga mengatakan korban datang bersama kelompok Panwaslu Madiun. Sehingga juga tidak tahu jika sopir itu adalah salah satu tamunya. "Karena atas nama kelompoknya, kami tidak tahu, kalau yang menempati adalah korban," ujar dia. (rt)
.